Apr 19, 2008

Bersikap terhadap Ahli Kitab

Bersikap terhadap Ahli Kitab
Ahli Kitab adalah orang-orang yang beragama Kristen dan Yahudi


Ahli Kitab adalah orang-orang yang beragama Kristen dan Yahudi. Disebut Ahli Kitab karena mereka meyakini kitab yang diturunkan sebelum Al Quran yakni kitab Injil dan Taurat. “Kami turunkan Al Quran itu agar kamu tidak mengatakan: Bahwa kitab itu hanya diturunkan kepada dua golongan saja sebelum kami, dan sesungguhnya kami tidak memperhatikan apa yang mereka baca.”(Q.S. Al An’am 6: 156). Para ahli tafsir menyebutkan bahwa yang dimaksud “dua golongan” pada ayat ini adalah Kristen dan Yahudi.

Kita harus berbuat baik kepada ahli kitab yang sudah masuk Islam. Hal ini dijelaskan dalam ayat berikut. “Mereka itu tidak sama, diantara ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang). Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan mereka menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar dan bersegera mengerjakan berbagai kebaikan; mereka itu termasuk orang-orang yang shaleh. Dan apa saja kebaikan yang mereka kerjakan, maka sekali-kali mereka tidak dihalangi menerima pahal)nya; dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang bertakwa.“ (Q.S. Ali Imran 3: 113-115).

Al Quran terjemahan Bahasa Indonesia terbitan madinah Munawarah menyebutkan bahwa maksud ayat “diantara ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus” adalah golongan ahli kitab yang telah memeluk agama Islam. Ada juga yang memberikan interpretasi, bahwa karena sikap mereka menerima kebenaran yang dibawa nabi, maka mereka itu bukan lagi ahli Kitab, tapi sudah menjadi muslim.

Kita pun harus bersikap baik pada ahli kitab yang belum masuk Islam, selama mereka tidak menampakkan permusuhan pada umat Islam. Perhatikan ayat berikut. “Allah tiada melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak pula mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan membantu orang lain untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (Q.S. Al Mumtahanah 60: 8-9).

Ayat ini menegaskan, selama ahli Kitab (Yahudi dan Nashrani) tidak menampakkan permusuhan, kita harus berlaku adil dan berbuat baik. Namun walaupun demikian Allah Swt melarang menjadikan mereka sebagai teman dekat, teman tempat curhat dan berbagi cinta, ”Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”

Apabila ahli Kitab (Yahudi dan Nashrani) secara terang-terangan menampakkan permusuhan, maka kita harus menghadapinya secara tegas dan elegan. “Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka dan katakanlah: “Kami telah beriman kepada kitab-kitab yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada Nya berserah diri.” (Q.S. Al’Ankabut 29: 46).

Wallahu A’lam

No comments: